bloguez.com

Sabtu, 10 Oktober 2009

Kisah Ketulusan Cinta Seorang Suami..

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acara pernikahannya sungguh megah. Semua keluarga dan kawan-kawan mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang.. aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama menjadi lebih bahagia..."

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.

Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "aku akan mulai duluan ya.." kata sang istri. Lalu ia mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang di tulisnya, sekitar 3 halaman.. Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak ia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya perlahan mulai mengalir.. "maaf, apakah aku harus berhenti?" tanya sang istri. "oh tidak, teruskan...." jawab suaminya. Lalu sang istri melanjutkan membaca semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis di atas meja dan berkata dengan bahagia, "sekarang gantian ya.. engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata, "aku tidak mencatat sesuatu pun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satu pun dari pribadimu yang ku dapatkan kurang ....."

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya.. Ia menunduk dan menangis.

Dalam hidup ini, banyak sekali kita merasa di kecewakan, depresi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan, dan pengharapan.

Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan, dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.

2 ulasan:

  1. wah....syukurnya klau dpt suami sebagus itu....
    amin~

    posted by:
    ----------no name-------

    BalasPadam
  2. tidak mudah mencari pasangan sebaik itu...
    ini kerana manusia lumrahnya pasti punya rasa yg tdk 100% sempurna...

    BalasPadam